5 Tanda Anda Belum Sembuh dari Trauma Masa Lalu, Bisa Dilihat dari Perilaku Ini
Jakarta – Menghadapi trauma era lantas yang belum terlewati terkadang mampu terlalu menyakitkan. Itu mampu mengakibatkan kerusakan mental dan emosional Anda.
Bagian terburuk berurusan dengan itu adalah bahwa hal itu mampu pengaruhi kehidupan dan hubunganmu pas ini dengan langkah yang terlalu negatif.
Itu mampu mengakibatkan kerusakan caramu memandang dan merumuskan pendapat berkenaan orang dan keadaan di dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, kenali tanda-tanda trauma Anda yang belum terlewati yang mampu pengaruhi Anda pas ini, layaknya melansir dari Times of India, Senin (24/7/2023).
Disregulasi emosional

Individu dengan trauma yang belum terlewati kerap mengalami ada masalah di dalam menyesuaikan emosinya. Mereka bisa saja punya reaksi emosional yang kuat, layaknya kerap marah, cemas, sedih, atau takut, yang tampaknya tidak proposional dengan keadaan pas ini.
Mereka terhitung bergumul dengan mati rasa emosional atau terasa terputus dari emosi mereka.
Kenangan yang mengganggu

Trauma yang belum terlewati mampu bermanifestasi sebagai ingatan yang mengganggu atau kilas balik dari moment traumatis.
Ini mampu dipicu oleh pengingat atau keadaan serupa, yang membawa dampak individu memunculkan kembali pengalaman traumatis.
Hal ini mampu mengganggu kehidupan sehari-hari mereka dan membawa dampak perasaan tertekan, panik, atau disorientasi.
Perilaku hindari dan mati rasa
Individu dengan trauma yang belum terlewati seringkali mengembangkan perilaku hindari sebagai langkah untuk mengatasi.
Mereka bisa saja hindari situasi, tempat, atau orang yang mengingatkan mereka pada moment traumatis tersebut.
Mereka bisa saja hindari situasi, tempat, atau individu yang mengingatkan mereka pada moment traumatis tersebut. Selain itu, orang-orang layaknya itu bisa saja mendambakan terlibat di dalam penyalahgunaan zat, kerja berlebihan, atau perilaku kompulsif.
Kesulitan di dalam hubungan
Trauma yang belum terlewati mampu berdampak penting pada kemampuan seseorang untuk membentuk dan menjaga interaksi yang sehat.
Mereka bisa saja bergumul dengan kepercayaan, keintiman dan kerentanan, karena trauma era lantas mampu menciptakan penghalang bagi interaksi emosional.
Individu terhitung mampu memperlihatkan pola kodependensi penarikan diri secara emosional, atau kekhawatiran dapat pengabaian.
Gejala fisik yang kronis
Trauma yang tidak terlewati mampu bermanifestasi sebagai tanda-tanda fisik tanpa penyebab medis yang jelas. Ini mampu terhitung sakit kepala, persoalan pencernaan, nyeri kronis, atau kelelahan yang tidak mampu dijelaskan.
Tubuh dan anggapan saling membuka dengan rumit. Trauma yang tidak terlewati mampu pengaruhi kesegaran fisik seseorang.